YARO STARAK BLUE PRINT

Yahoo bot last visit powered by  Bots Visit
Google bot last visit powered by Bots Visit
powered by PRBbutton
Personal Blogs - BlogCatalog Blog Directory
Blog Directory & Search engine
Rabu, 12 Mei 2010

walet

sarang-burung-walet-01Budidaya sarang burung walet adalah industri yang istimewa dan sangat penting untuk beberapa orang seluruh  Indonesia terutama jawa timor. Sarang burung  walet terbuat dari air liur burung walet yang  dianggap mempunyai bermanfaat untuk kesehatan. Sarang tersebut biasanya  digunakan untuk membuat sop dan sebagian besar sarang  yang menghasilkan di Indonesia diekspor  ke  negara  China terutama Hong kong.

Burung  walet mula-mula  membuat sarangnya  di  atap gua, sehingga  untuk mengambil sarang burung walet sangatlah sulit dan berbahaya. Burung walet juga membuat sarang di dalam rumah-rumah yang  kosong. Oleh sebab itu orang-orang  membeli rumah yang  sudah disarangi oleh sekelompok burung  walet, kemudian  rumah itu di ubah menjadi rumah peternakan sarang  burung  walet. Karena budidaya  burung  walet  di dalam rumah-rumah kosong adalah  metode  yang  sangat efektif untuk menghasilkan sarang  tersebut, orang-orang  mulai membuat gedung  khusus untuk budidaya  sarang burung wallet. Ada  beberapa  faktor yang  sangat penting  untuk  budidaya  sarang  burung  walet, yaitu: lokasi, iklim, kondisi lingkungan, bentuk bangunan, faktor makanan serta  teknik memancing  walet. Semua

faktor ini  sangat penting untuk keberhasilan budidaya  sarang  burung  walet. Disamping  itu, gedung burung walet harus seperti gua liar karena itulah habitat asli burung walet.  Dalam budidaya sarang burung walet ada tiga golongan pemilik gedung walet, yaitu golongan atas, golongan menengah dan golongan karyawan. Golongan karyawan yang mempunyai gedung kecil dan teknologi yang kurang maju karena mereka tidak memiliki cukup modal. Selain itu golongan ini juga  membangun gedungnya  di wilayah dimana  mereka  tinggal dan senang  menghasilkan sarang burung seriti yang harganya sarang jauh lebih murah dari pada sarang burung walet, karena sarangnya memberikan penghasilan yang cukup bagi mereka

Pemilik dari golongan menengah juga  membangun gedung  walet di wilayah tempat tinggal mereka  dan juga  senang menghasilkan sarang  burung seriti, tetapi golongan  menengah membangun gedung lebih besar daripada golongan karyawan dan mempunyai pengetahuan dan teknologi yang lebih maju seperti tweeter sistem dan desain gedung. Sedangkan golongan atas juga mempunyai pengetahuan dan teknologi yang maju, mungkin lebih  maju daripada  golongan menengah, tetapi  golongan atas tinggal di kota besar dan membangun  gedung  walet di daerah manapun yang paling  cocok untuk budidaya sarang walet. Di samping itu, tujuan golongan atas adalah menghasilkan sarang burung walet saja, bukan sarang burung  seriti. Sehingga mereka  sering menukar  telur burung  seriti dengan telur burung walet dan menunggu lama  sampai panen, karena  mereka  menginginkan sarang burung  seriti untuk ditukar telurnya.

Kabupaten Blitar pernah mencoba berperan aktif dalam industri ini, misalnya dengan membuat buku, dan mengadakan  seminar tentang  bagaimana  budidaya  sarang  burung  walet, namun secara keseluruhan pemerintah  kabupaten Blitar  tidak  memainkan peranan besar dalam industri tersebut. Peran pemerintah kabupaten Blitar  dihalangi oleh para  pemilik gedung burung  walet yang  sudah berhasil, karena mereka tidak ingin pihak kabupaten terlibat dalam industri ini, sebab pemilik gedung walet khawatir jika mereka harus membayar lebih banyak uang pada pihak kabupaten. Sebagian besar pemilik gedung walet selalu berkata kepada pihak kabupaten bahwa gedung walet mereka belum berisi sarang burung walet dan belum panen sehingga mereka tidak harus membayar retribusi.

Tetapi tidak semua pemilik gedung walet tidak ingin kabupaten ikut berperan dalam industri ini, misalnya orang-orang yang gedung waletnya belum berhasil, jadi mereka ingin mendapat bantuan dari pihak kabupaten. Namun sebagian besar pemilik tidak ingin dibantu oleh kabupaten dan pemilik gedung walet ini tidak bersedia  membantu kabupaten  dengan memberikan data jumlah kilogram  sarang  yang  mereka hasilkan, sehingga  pihak kabupaten tidak bisa membuat data tentang jumlah total  sarang  yang dihasilkan di Blitar. Bagaimanapun, jika  kabupaten membuat hukum mengatakan bahwa  pemilik gedung  walet seharusnya  membuka  pintu gedung  kepada  kabupaten dan kabupaten secara  terus- menerus membuat pemilik membayar restribusi kepada kabupaten, kemudian uang ini bisa membantu kabupaten membuat industri ini bertambah.  

0 komentar:

Posting Komentar

Posting yang berkaitan

TUKARAN LINK SILAHKAN COPY LINK DI BAWAH INI

Ą