8. KERAMIK - PENGUJIAN POROSITAS CLAY BODY
Porositas adalah kemampuan badan tanah liat yang telah dibakar untuk menyerap air melalui pori-pori. Tingkat porositas dapat dihitung melalui proses perebusan dan perendaman benda uji di waktu tertentu.
Uji porositas yaitu kegiatan pengujian untuk mengetahui tingkat penyerapan air suatu benda uji dari massa tanah liat yang telah dibakar. Daya penyerapan terhadap air pada benda dengan pori-pori banyak atau porositas besar akan besar, sebaliknya, bila benda uji mengalami proses “vitrifikasi” hingga padat dan tidak berpori lagi, maka daya serap mendekati nol.
Hubungan antara Porositas dan Suhu Pembakaran
Di dalam massa tanah liat plastis terdapat pori-pori atau celah di antara partikel-partikelnya. Pori-pori ini berisi air plastisitas yang sewaktu-waktu dapat keluar dan masuk tergantung pada udara sekeliling. Pada suhu pembakaran 600.Celcius, pori-pori kosong karena plastisitas menguap, saat suhu pembakaran dinaikkan melebihi 600.Celcius, bahan-bahan felspatik berfungsi sebagai fluks, yaitu bahan yang dapat menurunkan titik matang tanah liat. Akibatnya bahan-bahan silika mencair dan mulai memasuki pori-pori yang kosong dengan disertai penyusutan volume. Semakin besar susut massa tanah liat, semakin sedikit dan kecil ukuran pori-pori. Peleburan bahan- bahan silikat akibat fluks berlanjut sampai semua pori-pori terisi hingga porositas menjadi nol dan menjadi kedap air.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pada setiap kenaikan suhu pembakaran akan terjadi perubahan volume atau penyusutan yang berpengaruh pada kekuatan dan porositas benda yang dibakar. Dengan kata lain, semakin tinggi suhu bakar, badan tanah akan semakin kuat dan semakin kecil porositasnya. Pada titik “vitrifikasi”, pembakaran dianggap telah selesai dengan kekuatan yang maksimal dan porositas yang minimal.
Proses Pengujian Porositas
Proses pengujian porositan badan tanah liat adalah sebagai berikut:
Catat hasil perhitungan dari benda uji dari tiga suhu bakar yang berbeda, kemudian bandingkan porositas benda uji untuk masing-masing suhu bakar yang berbeda tersebut dan simpulkan.
Analisis Hasil Pengujian Clay Body
Analisis hasil pengujian merupakan rangkuman dari proses pengujian badan tanah liat, dari bermacam-macam formula badan tanah liat yang telah dibuat akan diketahui formula badan tanah liat yang baik dan memenuhi persyaratan untuk digunakan dalam membuat produk benda keramik.
Setelah proses pengujian selesai, langkah selanjutnya adalah menganalisa hasil pengujian formula badan tanah liat secara keseluruhan kemudian membuat analisis berbagai formula badan tersebut (plastisitas, susut kering, suhu bakar, susut bakar, warna bakar, suara, dan porositasnya) untuk menentukan kelayakan suatu formula badan tanah liat digunakan.
Keterangan
- Formula, merupakan bahan tanah liat tunggal atau campuran bahan tanah liat yang telah disusun menjadi suatu formula badan tanah liat.
- Plastisitas, merupakan sifat fisik tanah liat tentang daya kerjanya, yang merupakan gabungan antara plastisitas dan kemampuan bentuk (tidak plastis sd. sangat plastis).
- Susut kering, merupakan tingkat penyusutan badan tanah liat dari kondisi plastis menjadi kering (ditunjukkan dengan persentase penyusutan kering).
- Suhu bakar, tingkat kemampuan bakar badan tanah liat, ini ditunjukkan dengan sifat fisik yang tampak sesuai temperatur bakarnya.
- Susut bakar (susust jumlah), merupakan tingkat penyusutan badan tanah liat dari kondisi plastis menjadi biskuit (ditunjukkan dengan persentase penyusutan bakar).
- Warna bakar, merupakan sifat-sifat fisik dari badan tanah liat setelah mengalami proses pembakaran.
- Suara, merupakan kenyaringan suara badan tanah liat biskut setelah mengalami proses pembakaran.
- Porositas, merupakan tingkat penyerapan air oleh badan tanah liat biskuit (ditunjukkan dengan besarnya persentase porositas).
0 komentar:
Posting Komentar